Senin, 20 Desember 2010

Review Musikal Laskar Pelangi

Jadi ceritanya, hari Minggu tanggal 19 Desember gue pergi ke Teater Ismail Marzuki untuk menonton Musikal Laskar Pelangi. Sesampainya disana ternyata gue dan keluarga sudah kehabisan tiket buat jam 14.00 WIB. Jadilah hari itu gue nggak jadi nonton :(

But, gapapa. Gue searching di Google dan mendapatkan reviewnya.

(Sumber : music.detikhot.com)

Dari novel laris ke film yang juga laris, 'Laskar Pelangi' telah menjadi brand yang kuat. Kini, dengan gagah perkasa brand itu merangkak ke atas panggung gemerlap, menjelma menjadi sebuah pertunjukan teater musikal yang mengharu-biru. Lengkap sudah perjalanan sang brand raksasa untuk menggenapkan misinya memuaskan pelanggan setianya. Ini bukan pelajaran marketing, tapi itulah yang terjadi di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Jumat (17/11/2010) malam.

Selama 3 jam, Musikal 'Laskar Pelangi' menghipnotis gedung baru berkapasitas 1200 orang itu dengan tari-tarian yang rancak dan lagu-lagu yang mendayu-membuai. Bocah-bocah miskin yang penuh semangat, yang sudah kita akrabi lewat novel dan filmnya, malam itu kembali, dengan tingkah-polah yang telah kita hapal. Inilah asiknya menonton pertunjukan ini: tak ada kejutan, tak ada yang berada di luar dugaan. Kita sudah tahu apa yang akan terjadi, tinggal duduk manis menunggu, kapan Lintang ngibrit menghindari buaya yang menyegatkan, kapan Ikal meleleh melihat jemari lentik Aling ketika menyodorkan sekotak kapur, dan, oh, mana Mahar si seniman slebor berkalung radio yang ngocol dan minta dijitak itu!

Tapi, sebentar. Betapa semena-menanya review ini jika berasumsi bahwa semua orang yang akan nonton musikal ini sudah pernah membaca dan/atau menonton filmnya. Tapi, percayalah, bagi Anda yang benar-benar blank tentang brand sejuta umat Laskar Pelangi, musikal ini tidak akan membuat Anda bingung. Riri Riza, yang sebelumnya menyutradari filmnya, menata pertunjukan dengan rapi, tiap adegan ditampilkan dengan durasi yang pas, ada yang agak panjang, ada yang pendek-pendek, dan itu efektif untuk menjaga mood penonton. Apakah review ini juga perlu menceritakan garis besar ceritanya? Anda sudah keterlaluan, tapi baiklah.

'Laskar Pelangi' pada dasarnya adalah sebuah kisah kenangan. Dan, seperti yang lazim berlaku selama ini, orang yang merasa perlu mengenang masalalunya adalah orang-orang yang dalam kehidupannya sekarang telah sukses. Begitulah, Ikal adalah satu dari 10 anak miskin di Kampung Gantong, Pulau Belitong yang kaya tambang timah namun rakyatnya tak menikmati. Di bawah asuhan Ibu Guru Muslimah yang berhati mulia, dan Pak Guru Bakri yang gelisah dan pesimis dan Pak Kepala Sekolah Harfan yang berdedikasi, anak-anak itu belajar di sekolahan yang hampir rubuh, mengejar mimpi-mimpi mereka dalam keterbatasan.

Panggung dibuka dengan suasana Kampung Gantong yang sibuk pada suatu pagi, dengan latar belakang Pabrik Timah yang angkuh. Lalu muncul seorang pemuda bergaya 80-an, memperkenalkan dirinya sebagai Ikal, dari sudut pandang dialah alur cerita teater musikal ini bergulir, sebagai sebuah kilas balik masa kecilnya, bersama teman-temannya yang kemudian oleh guru mereka dipanggil sebagai Laskar Pelangi. Dengan cerita seperti itu, jangan bayangkan sebuah musikal yang glamor, dengan kostum warna-warni yang mewah. Tapi, jangan salah, kesederhanaan pun bisa tampil tak kalah memukau.

Jay Subiyakto mendandani panggung dengan dekorasi yang luar biasa untuk setiap adegan. Koreogfari yang dikerjakan oleh Hartati memang tidak terlalu menonjol pada adegan-adegan anak-anak Laskar Pelangi, namun pada bagian-bagian lain dia memasukkan berbagai unsur gerak, dari silat Minang hingga ballet. Pada setiap kemunculan sosok-sosok bersarung, tarian selalu menyita perhatian kita. Dengan bingkai musik yang sepenuhnya berirama Melayu, yang digarap oleh Erwin Gutawa, lagu-lagu yang liriknya diciptakan oleh Mira Lesmana menjadi nafas setiap adegan, yang kebanyakan bernuansa sedih.

Kalau dilihat 'ambar besarnya',musikal ini ingin bicara tentang ketidakadilan yang menimpa daerah akibat pembangunan yang tidak merata. Hal itu diungkapkan dengan jelas lewat lagu 'Nasib Tak Kan Berubah' yang diulang pada empat adegan. Ini cukup memberatkan penonton anak-anak, mengingat bahwa musikal ini pada dasarnya adalah cerita anak-anak --- atau, oke, kalau istilah itu tidak tepat, setidaknya musikal ini hampir seluruh adegannya dimainkan oleh anak-anak.

Keriangan dan keceriaan sudah barang tentu mewarnai pertunjukan ini. Namun, suasana sedih juga mendominasi, terutama pada babak kedua (pertunjukan dibagi dua babak dengan jeda istirahat 20 menit). Bagian kematian Pak Harfan (akan diperankan secara bergantian oleh Chandra Satria dan Iyoq Kusdini) dituangkan dalam 3 adegan yang penuh air mata. Dan, itu disambung dengan adegan perpisahan Lintang dengan anak-anak Laskar Pelangi --dia memutuskan berhenti sekolah setelah bapaknya yang nelayan tak kembali dari laut. Ini adegan kesedihan puncak yang membuat sejumlah penonton sesenggukan.

Para pemeran anak-anak Laskar Pelangi bermain natural, dengan bekal vokal yang prima. Lea Simanjutak yang malam itu memerankan Bu Muslimah (untuk selanjutnya diperankan bergantian dengan Dira Sugandi dan Eka Deli) menjadi salah satu kekuatan utama, dengan akting dan suaranya yang memikat. Dia harus memainkan adegan-adegan tunggal yang paling berat, misalnya ketika kehilangan harapan setelah Pak Harfan meninggal. Gabriel B Harvianto, dengan porsi kemunculan yang tak banyak sebagai Pak Bakri berhasil mencuri perhatian ketika menyanyikan 'Sekolah Miring' dalam adegan pamitannya setelah berhenti dari sekolah Laskar Pelangi itu, untuk mengajar di tempat lain yang lebih menjanjikan.

Dengan setting persawahan, sekolah yang miring, jalan di tengah hutan ditunggui buaya, pabrik timah yang dijagai satpam-satpam galak, secara keseluruhan musikal ini memang terkesan 'muram'. Namun, itu bukan 'aura' yang sengaja ingin disampaikan kepada penonton, melainkan 'konsekuensi' dari ceritanya yang memang seperti itu. Bagi yang menyukai filmnya, musikal ini akan memberi sensasi yang lebih. Sedangkan bagi yang tidak menyukai filmnya, versi panggung memberikan efek yang lebih kuat, terasa lebih bertenaga. Jadi, jangan lupa bawa sapu tangan. (mmu/ebi)

Jumat, 17 Desember 2010

Byzantium Crew (part 1)

Dulu, gue sekolah di President JHS. Gue adalah first batch dari sekolah ini. Kami menamakan diri kami sebagai BYZANTIUM, yang (katanya) artinya adalah yang berkuasa, kaisar, dll.

Sebagai wujud kecintaan gue sama temen-temen Byzantium *cieilah*, gue mau introduce mereka di post ini.




Aditya Arya Guntara a.k.a Adit/Arya
Contacts via Facebook (Aditya Guntara)



Agung Al-Kautsar a.k.a Agung Dorce



Aditya Puja Ramadhan a.k.a Puja
Contacts via Facebook (Aditya Puja Ramadhan) and Twitter (click on the name)




Ahmad Raihan Rahman a.k.a Reyhan/Rehmen
Contacts via Facebook (Ahmad Raihan Respectz)



Augustinus Yohannes Karni Lando a.k.a Aldo
Contacts via Twitter and Facebook

Segitu dulu kali yaa, pegel nih tangan. Itu ada di absen A. Exactly masih banyak sih. Gue janji bakal nerusiin.

Gabriel-Saras



Sebenernya kalo mau dibilang nih berita udah basi banget. Gabriel dan Saras/Regina. Hoho. Mereka aja udah jadian tanggal 4 Oktober 2010 lalu. Hmmph. Congrats lah, buat mereka berdua *meskipun sedikit jelous* tapi tetep, mereka cocok! Pokoknya longlast buat mereka berdua.

:D

Minggu, 21 November 2010

Daftar Pemain Musikal Laskar Pelangi

JADWAL MAIN PEMERAN MUSIKAL LASKAR PELANGI

10 hari pertama (17 s/d 26 Desember 2010)

Jumat, 17 Desember 2010

19:00 WIB (OPENING NIGHT)

MUSLIMAH : Lea Simanjuntak

IKAL : Christoffer Nelwan

LINTANG : Hilmi Faturrahman

MAHAR : Teuku Rizki

SAHARA : Ratnakanya Pinandita

KUCAI : Bastian Bintang S.

BOREK : Denu S.W. Prasetyo

SYAHDAN : Andreas Dwi Jayanto

TRAPANI : Diaz Favian C.W.

AKIONG : Steven Jansen B.S.

HARUN : David Samuel P.

PAK HARFAN : Chandra Satria

PAK BAKRI : Gabriel B. Harvianto

IKAL DEWASA : Tanta Ginting

dan

ENSEMBLE WARGA KAMPONG GANTONG –

Theatre Company Musikal Laskar Pelangi

Sabtu, 18 Desember 2010

Matinee Show – 14:00 WIB

MUSLIMAH : Eka Deli

IKAL : Kelvin Joshua

LINTANG : Patton Otlivio L.

MAHAR : Daffa Eriyanda

SAHARA : Ashilla Zahrantiara

KUCAI : Dicky B. Raymardi

BOREK : Billy Titus

SYAHDAN : Willy Jackson

TRAPANI : Iqbaal Dhiafakhri R.

AKIONG : Nathanael Hendrianto

HARUN : Bramantya Dwipramadya

PAK HARFAN : Iyoq Kusdini

PAK BAKRI : Haikal

IKAL DEWASA : Nino Prabowo

dan

ENSEMBLE WARGA KAMPONG GANTONG –

Theatre Company Musikal Laskar Pelangi

Sabtu, 18 Desember 2010

Night Show - 19:00 WIB

MUSLIMAH : Dira Sugandi

IKAL : Ivant Septiawarman

LINTANG : Hilmi Faturrahman

MAHAR : Gabriel S. Damanik

SAHARA : Louise Ayu Cecilia

KUCAI : Bastian Bintang S.

BOREK : Denu S.W. Prasetyo

SYAHDAN : Andreas Dwi Jayanto

TRAPANI : Diaz Favian C.W.

AKIONG : Steven Jansen B.S.

HARUN : David Samuel P.

PAK HARFAN : Chandra Satria

PAK BAKRI : Gabriel B. Harvianto

IKAL DEWASA : Tanta Ginting

dan

ENSEMBLE WARGA KAMPONG GANTONG –

Theatre Company Musikal Laskar Pelangi

Minggu, 19 Desember 2010

Matinee Show – 14:00 WIB

MUSLIMAH : Lea Simanjuntak

IKAL : Christoffer Nelwan

LINTANG : Patton Otlivio L.

MAHAR : Teuku Rizki

SAHARA : Ratnakanya Pinandita

KUCAI : Alvaro Maldini

BOREK : Billy Titus

SYAHDAN : Willy Jackson

TRAPANI : Iqbaal Dhiafakhri R.

AKIONG : Nathanael Hendrianto

HARUN : Bramantya Dwipramadya

PAK HARFAN : Chandra Satria

PAK BAKRI : Gabriel B. Harvianto

IKAL DEWASA : Tanta Ginting

dan

ENSEMBLE WARGA KAMPONG GANTONG –

Theatre Company Musikal Laskar Pelangi

Minggu, 19 Desember 2010

Night Show – 19:00 WIB

MUSLIMAH Eka Deli

IKAL Kelvin Joshua

LINTANG Hilmi Faturrahman

MAHAR Daffa Eriyanda

SAHARA Ashilla Zahrantiara

KUCAI Bastian Bintang S.

BOREK Denu S.W. Prasetyo

SYAHDAN Andreas Dwi Jayanto

TRAPANI Diaz Favian C.W.

AKIONG Steven Jansen B.S.

HARUN David Samuel P.

PAK HARFAN Iyoq Kusdini

PAK BAKRI Haikal

IKAL DEWASA Nino Prabowo

dan

ENSEMBLE WARGA KAMPONG GANTONG –

Theatre Company Musikal Laskar Pelangi

Selasa, 21 Desember 2010

Night Show Only – 19:00 WIB

MUSLIMAH Dira Sugandi

IKAL Ivant Septiawarman

LINTANG Patton Otlivio L.

MAHAR Gabriel S. Damanik

SAHARA Louise Ayu Cecilia

KUCAI Dicky B. Raymardi

BOREK Billy Titus

SYAHDAN Willy Jackson

TRAPANI Iqbaal Dhiafakhri R.

AKIONG Nathanael Hendrianto

HARUN Bramantya Dwipramadya

PAK HARFAN Chandra Satria

PAK BAKRI Gabriel B. Harvianto

IKAL DEWASA Tanta Ginting

dan

ENSEMBLE WARGA KAMPONG GANTONG –

Theatre Company Musikal Laskar Pelangi

Rabu, 22 Desember 2010

Night Show Only – 19:00 WIB

MUSLIMAH Lea Simanjuntak

IKAL Christoffer Nelwan

LINTANG Hilmi Faturrahman

MAHAR Teuku Rizki

SAHARA Ratnakanya Pinandita

KUCAI Alvaro Maldini

BOREK Denu S.W. Prasetyo

SYAHDAN Andreas Dwi Jayanto

TRAPANI Diaz Favian C.W.

AKIONG Steven Jansen B.S.

HARUN David Samuel P.

PAK HARFAN Iyoq Kusdini

PAK BAKRI Haikal

IKAL DEWASA Nino Prabowo

dan

ENSEMBLE WARGA KAMPONG GANTONG –

Theatre Company Musikal Laskar Pelangi

Kamis, 23 Desember 2010

Night Show Only – 19:00 WIB

MUSLIMAH Eka Deli

IKAL Kelvin Joshua

LINTANG Patton Otlivio L.

MAHAR Daffa Eriyanda

SAHARA Ashilla Zahrantiara

KUCAI Bastian Bintang S.

BOREK Billy Titus

SYAHDAN Willy Jackson

TRAPANI Iqbaal Dhiafakhri R.

AKIONG Nathanael Hendrianto

HARUN Bramantya Dwipramadya

PAK HARFAN Iyoq Kusdini

PAK BAKRI Haikal

IKAL DEWASA Nino Prabowo

dan

ENSEMBLE WARGA KAMPONG GANTONG –

Theatre Company Musikal Laskar Pelangi

Jumat, 24 Desember 2010

Night Show Only – 19:00 WIB

MUSLIMAH Dira Sugandi

IKAL Ivant Septiawarman

LINTANG Hilmi Faturrahman

MAHAR Gabriel S. Damanik

SAHARA Louise Ayu Cecilia

KUCAI Dicky B. Raymardi

BOREK Denu S.W. Prasetyo

SYAHDAN Andreas Dwi Jayanto

TRAPANI Diaz Favian C.W.

AKIONG Steven Jansen B.S.

HARUN David Samuel P.

PAK HARFAN Chandra Satria

PAK BAKRI Gabriel B. Harvianto

IKAL DEWASA Tanta Ginting

dan

ENSEMBLE WARGA KAMPONG GANTONG –

Theatre Company Musikal Laskar Pelangi

Sabtu, 25 Desember 2010

Matinee Show – 14:00 WIB

MUSLIMAH Lea Simanjuntak

IKAL Christoffer Nelwan

LINTANG Patton Otlivio L.

MAHAR Teuku Rizki

SAHARA Ratnakanya Pinandita

KUCAI Alvaro Maldini

BOREK Billy Titus

SYAHDAN Willy Jackson

TRAPANI Iqbaal Dhiafakhri R.

AKIONG Nathanael Hendrianto

HARUN Bramantya Dwipramadya

PAK HARFAN Iyoq Kusdini

PAK BAKRI Haikal

IKAL DEWASA Nino Prabowo

dan

ENSEMBLE WARGA KAMPONG GANTONG –

Theatre Company Musikal Laskar Pelangi

Sabtu, 25 Desember 2010

Night Show – 19:00 WIB

MUSLIMAH Eka Deli

IKAL Kelvin Joshua

LINTANG Hilmi Faturrahman

MAHAR Daffa Eriyanda

SAHARA Ashilla Zahrantiara

KUCAI Bastian Bintang S.

BOREK Denu S.W. Prasetyo

SYAHDAN Andreas Dwi Jayanto

TRAPANI Diaz Favian C.W.

AKIONG Steven Jansen B.S.

HARUN David Samuel P.

PAK HARFAN Iyoq Kusdini

PAK BAKRI Haikal

IKAL DEWASA Nino Prabowo

dan

ENSEMBLE WARGA KAMPONG GANTONG –

Theatre Company Musikal Laskar Pelangi

Minggu, 26 Desember 2010

Matinee Show – 14:00 WIB

MUSLIMAH Dira Sugandi

IKAL Ivant Septiawarman

LINTANG Patton Otlivio L.

MAHAR Teuku Rizki

SAHARA Louise Ayu Cecilia

KUCAI Dicky B. Raymardi

BOREK Billy Titus

SYAHDAN Willy Jackson

TRAPANI Iqbaal Dhiafakhri R.

AKIONG Nathanael Hendrianto

HARUN Bramantya Dwipramadya

PAK HARFAN Chandra Satria

PAK BAKRI Gabriel B. Harvianto

IKAL DEWASA Tanta Ginting

dan

ENSEMBLE WARGA KAMPONG GANTONG –

Theatre Company Musikal Laskar Pelangi

Minggu, 26 Desember 2010

Night Show – 19:00 WIB

MUSLIMAH Lea Simanjuntak

IKAL Christoffer Nelwan

LINTANG Hilmi Faturrahman

MAHAR Teuku Rizki

SAHARA Ratnakanya Pinandita

KUCAI Bastian Bintang S.

BOREK Denu S.W. Prasetyo

SYAHDAN Andreas Dwi Jayanto

TRAPANI Diaz Favian C.W.

AKIONG Steven Jansen B.S.

HARUN David Samuel P.

PAK HARFAN Chandra Satria

PAK BAKRI Gabriel B. Harvianto

IKAL DEWASA Tanta Ginting

dan

ENSEMBLE WARGA KAMPONG GANTONG –

Theatre Company Musikal Laskar Pelangi

*Disclaimer:

Jadwal Para Pemain dapat berubah apabila terjadi hal hal yang tidak dapat diduga sebelumnya.

Kamis, 18 November 2010

Pemeran anak-anak Gantong! Drama Musikal Laskar Pelangi.

Langsung aja nih ya, pemeran-pemeran Drama Musikal Laskar Pelangi yang bakalan tayang tanggal 17 Desember 2010 di Teater Jakarta.
Christoffer Nelwan sbg Ikal

Ivant Septiawarman sbg Ikal
Hilmi Faturrahman sbg Lintang
Patton Otlivio Latupeirissa sbg Lintang
Gabriel Stevent Damanik sbg Mahar
Teuku Rizky Muhammad sbg Mahar
Daffa sbg Mahar
Bastian Bintang Simbolon sbg Kucai
Alvaro sbg Kucai
Dicky sbg Kucai
Ratnakanya sbg Sahara
Ashilla Zahrantiara sbg Sahara
Louise Ayu Cecilia Sianipar sbg Sahara
Denu sbg Borek
Billy sbg Borek
David Samuel P. sbg Harun
Bramantya sbg Harun
Nathanael sbg A Kiong
Steven Jansen sbg A Kiong
Andreas sbg Syahdan
Willy 'Jackson' sbg Syahdan
Diaz sbg Trapani
Iqbal sbg Trapani

Nah, itu dia beberapa tokoh utama dalam Drama Musikal Laskar Pelangi. Info : dari twitternya

Kamis, 04 November 2010

Cowok itu...

Tipe cowok menurut gue tuh ada 3.

Pertama :

Handsome and Romantic


Beuuuh.. Tipe cowok seperti ini tuh perfect banget secara penampilan. Mana romantis lagi?? Kurang apalagi coba? Tapi.. ada satu kelemahan cowok tipe ini. Mereka terlalu baik. Sama. Semua. Orang.

Bagaimana kebaikan itu terjadi kepada cewek?

Kedua :

Bad Boys but Charming


Gosh.

Liat deh matanya!!! Bikin melting gasiiih wkwk.

Kelemahan mereka adalah : UNROMANTIC.

Ketiga :

Cool and Charismatic


Cool.. Dan karismatik.. Bisa salting kalau ada didekat cowok tipe-tipe kayak gini. Kelemahannya adalah.. kadang mereka terlalu pendiam.

♥♥♥

Itu sekedar review saja dari gue.. Tinggal dipilih tipe yang mana?? Hehehe. *padahal mau semuanya*

"No one perfect"

Rabu, 03 November 2010

♥ Co Cwiiiiiittttt ♥




Woy woy ada kopel baru niiih hahaha.

Actually gatau sih baru apa enggaknya. Yang pasti mereka resmi kopel. Hahaha.

Tau nggak mereka siapa? Yang kanan, mungkin udah pada tau ya, secaraaa, Debo bok, penyanyi cilik yang satu Indonesia juga tau. Naaah.. Yang kiri itu adalah Gritte Agatha yang main di sinetron Get Married The Serries bersama Rendy Martin, Brian Austin Mauritz, dan Levtyassin Auriga. Ini sinetron dari film Get Married.

Bukti nyata :

1. Avatar Gritte di twitter dan facebook-nya itu adalah sedang berfoto ria dengan Debo. Begitu pula dengan twitter Debo.
2. Kalau gue nanya sama Gritte lewat twitter gue, doi tidak pernah membantah soal hubungannya sama Debo.

Tapi yang jadi masalah itu.. Gritte seumuran sama gue. Kita sama-sama kelas 1 SMA.

Dan Debo? Dia baruu aja masuk SMP.

So, berarti Gritte itu pacaran sama brondong (sebenernya bukan masalah juga) yang notabene mereka sebenarnya cuman beda 1 tahun, tapi berkat Debo yang telat sekolah setahun dan Gritte yang kecepetan setahun jadilah mereka beda 3 tahun dalam bidang akademik.

Ngegosipnya kita sambung ntaran yak! Roman-romannya nyokap mau balik nih! Btw, gue lagi online di PC soalnya, laptop gua bervirus.

Wanna help? Mention me on my twitter

♥♥♥

Street-basketball

Entah kenapa gue jadi seneng nonton olahraga *iya, nonton doang*, terutama basket. Ini terjadi Minggu kemarin. Padahal, gue pribadi tidak pernah dekat sama yang namanya olahraga, apalagi basket. Pemain basket Indonesia yang gue tau cuman Denny Sumargo dan kalo dari mancanegara itu Kobe Bryant. Dan gua tidak tau bedanya Streetball dan Basketball.

Waktu itu gue lagi nungguin Glee di Global TV, nah. Sebelum acara itu dimulai, ada acara L.A Streetball. Ternyata orang Indonesia bisa keren abis. Gue kira orang Indonesia cuman bisa jadi atlet bekel. I was wrong, it's fuckin' cool! *dan gue nggak ngerti kenapa sepanjang permainan narator (atau apalah itu) nya selalu mengucapkan Hallelujah. mungkin biar Merapi nggak meletus ketika mereka bermain*

It's about trick. Begetoh zeeehhh taglinenaaa (bentar. kenapa gue mendadak jadi ABG labil seperti ini?)

Yang paling ngocol tuh menurut gue, trik Back To Papa (atau Bring To Papa? whatever lah), jadi bola dipantulin di ring terus balik lagi keorangnya. Menurut pengamatan gue sih Streetball itu gaada yang namanya double ya? Soalnya bolanya di dribble lama tapi nggak foul.

Dengan melihat potensi pemain Indonesia yang seperti ini, gue jadi berfikir. Apa iya orang luar lebih jago dari ini?

Apa mungkin... Di Indonesia bukan orangnya yang jago.

Tapi bolanya jalan sendiri. Hehehe.

(NB : go follow my twitter with click over there)

Sabtu, 30 Oktober 2010

Kuingin Selamanya (Repost dari salah satu karya di ICL)

Kuingin Selamanya.

Kak Rio! Cepetan dong jalannya!” teriak seorang gadis kecil berumur sekitar 10 tahun itu.

“Sabar dong, aku kan capek.” Ujar anak lak-laki dibelakangnya. Usianya 2 tahun lebih tua dibandingan gadis itu.

“Aah, kakak lama! Nanti kita nggak sampai-sampai di Taman Harapan! Ayo ah!” ujar gadis yang bernama Oik itu. Ia kembali kebelakang untuk menarik tangan Rio agar perjalanan lebih cepat.

“Iya, iya Oik. Sabar lah. Aku kan capek daritadi kita keliling kebun teh. Lari-lari lagi.”

“Payah! Gitu aja capek. Oik yang lebih kecil aja nggak capek tuh. Apaan tuh kak Rio, badan tinggi diajak lari-lari sebentar aja nggak kuat. Payah!” Ujar Oik yg masih ngeyel menarik tangan Rio.

Akhirnya mereka sampai di Taman Harapan. Taman yang sangat indah, banyak bunga warna-warni hidup disini. Taman harapan adalah nama yang diberikan rio dan oik. Karena ditaman ini mereka mengungkapkan harapan mereka. Taman ini terletak di belakang kebun teh. Jarang sekali orang datang kesini.

Rio dan Oik duduk dibawah pohon yang rindang, ini merupakan tempat favorit merek berdua.

“Kak, Oik punya harapan lagi.” Kata Oik sambil tersenyum.

“Ah, kamu mah harapannya kebanyakan. Yang kemarin-kemarin aja belum terkabul.” Kata Rio.

“Tapi aku yakin, yang ini bakal terkabul.”

“Emang harapan kamu apa?”

“Oik pengen main terus disini, sama kak Rio. Oik pingin kak Rio nemenin Oik terus, selamanya!”

“Kamu tuh.. itu mah udah pasti, kakak bakal temenin kamu terus. Selamanya.”

“Janji kak?”

“Janji.”

5 tahun kemudian..

“Kak Rio jahat..! hiks.. Kak Rio ingkar janji. Oik benci kak Rio!” teriak Oik. Saat ini ia sedang berada dibawah pohon Taman Harapan sendirian.

“Mana katanya mau temenin Oik terus? Mana buktinya?Mentang-mentang udah punya kak Shilla, Oik dilupain. Huhuhu..” Oik terus ngedumel sendiri. Untung taman ini sepi. Kalau tidak pasti Oik dikira tidak waras karena bicara sendiri.

“Dorr!!” sebuah teriakan memecah tangisan Oik.

“Nggak lucu!” ujar Oik jutek. Bibirnya ia manyunkan.

“Kenapa sih adikku tersayang? Kok jutek gitu?” ujar Rio.

“Ngapain kakak kesini?” Tanya Oik dingin.

“Loh, emang nggak boleh ya?”

“Aku kira kakak udah lupa sama aku.”

“Kok gitu? Mana mungkin sih aku lupa sama adik kesayanganku sedunia-akhirat?”

“Nggak lucu! Oik benci kak Rio. Kak Rio udah berubah, kak Rio jahat, udah lupa sama Oik.” Kata Oik sambil menangis.

“Oik kenapa? Kak Rio salah apa?”

“Kak Rio jahat, semenjak kak Rio jadian sama kak Shilla kak Rio lupa sama Oik.”

“Oik, kakak nggak ada maksud kayak gitu. Oik kan tau kalo kak Rio udah lama suka sama kak Shilla, jadi pas kakak jadian sama kak Shilla kakak seneng banget dan …”

“Dan lupa sama aku.” Potong Oik.

“Ya enggak lah Ik, kakak nggak mungkin ngelupain kamu. Kakak sayang sama kamu, melebihin apapun di dunia ini, kecuali Tuhan. Kamu juga kan?”

Oik langsung memeluk Rio.

“Maafin Oik, kak. Aku udah marah sama kakak. Oik Cuma mau kakak nemenin Oik di saat terakhir…”

“Saat terakhir apa?”

“Nggak, ternyata kak Rio masih peduli sama aku.”

“Huh, kamu. Pulang yuk, udah sore nih.” Ujar Rio. Oik pun mengangguk.

“Oik..”panggil kak Shilla, pacar kak Rio.

“Kenapa kak?”Tanya Oik.

“Eh.. ini.. kakak mau ngomong sesuatu sama Oik..”

“Ngomong apa kak?”

“Ik, kakak mohon ya kamu jauhin kak Rio.” Kata Shilla sambil menunduk.

“Ke.. kenapa kak Shilla, nggak suka Oik deket sama kak Rio..?”Tanya Oik gugup.

“Bu.. bukan gitu Ik.. kakak ngerasa kak Rio lebih sayang kamu daripada kakak. Maaf Ik kalo kakak egois. Tapi aku mohon sama kamu, jauhin kak Rio..”

“Kok kakak punya pikiran kayak gitu..? kak Rio sayang sama kak Shilla, Oik tuh Cuma adiknya kak Rio aja.” Jelas Oik.

“Oik, setiap kita jalan pasti kak Rio ngomongin Oik terus. Oik ginilah, Oik gitulah.”

“Kalo itu mau kak Shilla, Oik bakal jauhin kak Rio.”

“Makasih Ik, maaf kakak udah egois.”

“Nggak apa-apa. Oik ngerti kok. Kak, Oik pamit dulu ya.”pamit Oik buru-buru.

Oik sudah tidak kuat membendung airmatanya itu. Dia berlari meninggalkan Shilla.

Hari-hari pun berlalu. Semenjak permintaan Shilla itu, Oik sama sekali tidak bicara kepada Rio. Jangankan bicara, bertemu pun ia tidak mau. Meskipun Rio selalu dating ke rumahnya, Oik tetap tidak mau bertemu.

Sudah sebulan berlalu. Karena sikap Oik yang aneh dan selalu menghindar jika bertemu Rio membuat Rio sedih. Shilla merasa bersalah. Dan akhirnya mengaku.

“Yo, aku mau ngomong sesuatu.. tapi aku takut kamu marah..”

“Kamu mau ngomong apa?” ujar Rio lembut.

“Maafin aku.. Semua salahku..” ujar Shilla dengan mata berkaca-kaca.

“Maksud kamu apa? Aku nggak ngerti.”

“Aku udah buat Oik ngejauhin kamu. Hiks.” Ujarnya sambil menangis.

“Maksud kamu?” Tanya Rio yang masih bingung.

“Aku yang minta Oik buat jauhin kamu.. maaf.” Jelas Shilla.

“Kok kamu ngelakuin itu sih? Kamu tahu kan aku sayang banget sama Oik.”

“Karena aku tahu, makanya aku ngelakuin itu. Aku iri.. tapi aku tahu aku salah. Maaf..”

“Aku sayang sama Oik sebagai adikku. Selebihnya kamu..”

Shilla menangis di bahu Rio.

Rio sampai dirumah Oik. Tapi rumah Oik terlihat sepi. Rio pun menekan bel rumah Oik. Tak lama kemudian bik Minah pun keluar.

“Eh den Rio. Nyari non Oik ya?”

“Iya bik. Oik ada?”

“Non Oik nggak ada.”

“Bibi nggak bohong kan?”

“Nggak den. Non Oik, den Gabriel, bapak dan ibu lagi pergi.”

“Kemana bik?”

“Kerumah sakit. Non Oik pingsan.”

“Hah? Oik kenapa bik?” Tanya Rio kaget.

“Bibi juga nggak tahu den.”

“Yaudah bik, Oik dibawa kemana?”

“Rumah Sakit Karunia.”

“Makasih bik. Saya pamit dulu.

Rio sampai di R.S Karunia. Ia segera masuk dan menanyakan ruangan tempat dirawatnya Oik. Rio langsung berlari menuju ruangan Oik.

Akhirnya Rio sampai didepan ruangan Oik. Terlihat Gabriel, kakak Oik berdiri di lorong itu.

Rio?” ujar Gabriel kaget.

“Yel, Oik kenapa? Sakit apa?” Tanya Rio panik.

“Dari kecil Oik itu udah kena penyakit Leukemia Yo. Kemarin penyakitnya kambuh lagi. Dan kata dokter.. dia nggak bakal bisa bertahan lebih lama lagi..”

“Kenapa nggak ada yang ngasih tahu gue? Kenapa lo nggak ngasih tau gue?”

“Bukan gue nggak mau ngasih tau, tapi itu permintaan Oik..”ucap Gabriel.

“Tapi dia udah siuman. Lo masuk aja. Dia nungguin lo.” Lanjut Gabriel.

Ditemani Gabriel, Rio masuk kedalam ruangan tersebut. Ia mendapati Oik terbaring lemah ditempat tidur.

“Apa kabar kak..” ujar Oik lemas sambil tersenyum menutupi wajahnya yang pucat.

“Oik.. maaf kakak baru jenguk kamu..” ujar Rio sedih.

“Nggak apa-apa.. kakak kan baru tau..” jawab Oik.

“Ik, kenapa kamu nggak pernah cerita ke kakak?”

“Oik nggak mau buat kakak khawatir..” jelas Oik.

Hening. Tidak ada yang berbicara.

“Kak, Oik boleh minta sesuatu nggak..”

“Apa Ik..?”

“Oik mau kakak nyanyi buat Oik.. boleh ya kak..”

“Nyayi apa Ik..?”

“Terserah kakak..”

“Iya Ik..”

Cinta, adalah misteri dalam hidupku..

Yang tak pernah kutahu akhirnya..

Namun tak seperti cintaku pada dirimu..

Yang harus tergenapi dalam kisah hidupku..

Kuingin selamanya..

Mencintai.. Dirimu..

Sampai saatku akan, menutup mata dan hi..dupku..

Kuingin selamanya..

Ada disampingmu..

Menyayangi dirimu, sampai waktu kan memanggilku..

Oik mendengarkan dengan syahdunya. Segala penderitaan selama ini seperti hilang saat janji itu di ikrarkan oleh Rio. Janji menemaninya sehidup-semati. Oik menikmati lagu itu sampai akhirnya perlahan ia memejamkan matanya dan tidur tenang untuk selamanya dengan wajah tersenyum.